INILAH.COM, Jakarta – RIM jatuh di perdagangan Nasdaq, setelah menyebut harga handset BlackBerry turun. Hal itu diartikan, sinyal masuknya ke negara berkembang mengganggu profitabilitas.
Harga rata-rata BlackBerry yang dijual operator adalah US$311 di kuartal terakhir dan akan turun menjadi antara US$305 dan US$310 kuartal ini, kata perusahaan itu akhir pekan lalu.
RIM memroyeksikan laba kotor, persentase penjualan setelah dikurangi biaya produksi 44,5%, turun dari 45,7% pada periode sebelumnya.
Sementara itu, sebuah survei yang dilakukan oleh peneliti pasar online, Crowd Science menunjukkan bahwa pengguna BlackBerry lebih mungkin untuk meninggalkan merek itu dibandingkan pengguna iPhone atau Android.
User ditanya tentang kemungkinan membeli ponsel atau smartphone jika pembelian dilakukan pada hari berikutnya. Sebanyak 39% pemilik BlackBerry mengatakan mereka "pasti atau mungkin " akan membeli iPhone. Dan kira-kira sepertiga menyatakan bahwa mereka akan membeli ponsel Android.
Akibat iri dengan layar sentuh, banyak pengguna BlackBerry mulai merasakan gatal dalam kontrak 24 bulan dan mereka bersedia untuk beralih ke Apple iPhone atau Google Nexus One, menurut studi itu.
Perang antara Google-Apple sangat sengit dan telah berdarah ke basis pengguna. Mayoritas pengguna iPhone (92%) tetap setia pada perangkat Apple dan Android 87%.[ito]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar